Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Menuju Indonesia Layak Anak : Dukung Hak Tumbuh & Berkembang Melalui Pelestarian Permainan Tradisional

Minggu, 26 Nopember 2017 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 3727 Kali

Jakarta 26 November 2017, Traditional Games Returns (TGR) Campaign diselenggarakan kedua kalinya dengan mengusung tema, Dukung hak tumbuh dan berkembang anak melalui permainan tradisional untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak di RPTRA Cililitan, Jakarta. Acara ini dilaksanakan dalam rangka merayakan Hari Anak Universal tahun 2017. 


Momentum Hari Anak Universal ini, mengingatkan #HakBermainAnak yang tercantum pada Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa  bangsa tahun 1989 pasal 31 bahwa anak  anak memiliki hak untuk terlibat dalam aktivitas bermain dan rekreasi yang layak serta negara harus menghormati dan mempromosikan hak anak secara penuh dan berpartisipasi dalam kegiatan yang mendorong pengadaan peluang yang layak untuk mewujudkan hak tersebut.



Menurut Fajar Pratama selaku Preceptor TGR mengatakan bahwa, Di era modern saat ini permainan tradisional sudah tergeserkan oleh permainan modern. Padahal nilai-nilai pada permainan tradisional menumbuhkan rasa kebersamaan, sportif, saling peduli satu sama lainnya sehingga tumbuh dan kembang anak menjadi baik"  sebagaimana dengan hasil jajak pendapat kerjasama antara TGR Community dan U-Report Indonesia mengenai kejayaan permainan tradisional faktanya 57% responden menganggap bahwa permainan tradisional kini terpuruk. Hal ini dapat menjadi pacuan bagi kami untuk terus berupaya mengembalikan kejayaan permainan tradisional nusantara.


Selain dipusatkan di RPTRA Cililitan, kegiatan ini juga serentak dilakukan bersama 73 Ambassadors TGR di 22 Provinsi dan 186 RPTRA di DKI Jakarta yang melibatkan 7000 anak. Ragam kegiatan yang dilakukan khusus di RPTRA Cililitan berupa pementasan tari sendratari tradisonal, pementasan seni teater, pementasan angklung, pameran permainan tradisional nusantara, mewarnai gambar permainan tradisional dan memainkan permainan tradisional yang terbagi ke dalam enam pos dengan memainkan balap karung, karet, congklak, egrang bambu, dampu, bentengan dan permainan tradisional lainnya.


“Kegiatan ini merupakan upaya peningkatan penyadaran publik secara massif terkait pentingnya BERMAIN bagi anak, terutama anak usia dini. Kami mengapresiasi komitmen kaum muda yang tergabung dalam TGR campaign yang telah mempelopori kegiatan ini, dan kami berharap aksi serupa dapat dicontoh oleh kaum muda lainnya dalam rangka mewujudkan Indonesia Layak Anak, jelas Didiek Eko Yuana / Jakarta Field Manager Yayasan Sayangi Tunas Cilik  Save the Children.


Maskot TGR Season 2 ialah aktor komik Si Juki Kecil yang sedang memainkan permainan pletokan yang bermakna bahwa anak Indonesia memiliki hak untuk bermain. Selain itu ada juga ilustrasi permainan gasing dan layang-layang yang bermakna bahwa Indonesia memiliki permainan tradisional yang beragam. Logo TGR Season 2 didominasi warna kuning yang menggambarkan masa keemasan permainan tradisional yang diwujudkan bersama Traditional Games Returns.

1.152 orang berpartisipasi dalam kompetisi foto online dari seluruh wilayah di Indonesia melalui situs statusfan.com/kepo/tgr2. Kompetisi foto ini merupakan kegiatan kampanye di media sosial dimana memuat nama, asal daerah dan nama permainan kesukaan peserta lomba kompetisi. Dalam kegiatan ini akan diumumkan tiga pemenang kompetisi foto online. Para pemenang berhak untuk mendapatkan hadiah yang akan dikirimkan secara langsung oleh Tim TGR.


TGR Community bekerjasama dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik - Save The Children sebagai Mitra Utama dalam TGR Campaign Season 2. Selain itu berbagai pihak pun turut mendukung ada Si Juki (Pionicon Management), Penerbit Bukune, U-Report Indonesia, Statusfan.com, HPAI, Champ, Serasa, Groot ID,  Forum Anak, Yayasan Lentera Anak, dan Pemerintah.

Komentari Tulisan