Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Spooky October Spesial Halloween: Bambu Gila, Permainan Mistis Khas Maluku Tengah

Kamis, 24 Oktober 2024 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 244 Kali

  “Trick or treat?!” Halo, Sobat TGR! Kembali lagi di rangkaian TGR Spooky October Spesial Halloween! Dari kemarin kami telah membahas berbagai permainan horor dari luar negeri seperti charlie-charlie, ouija board, dan kagome-kagome. Oleh karena itu, kali ini TGR akan membahas permainan horor pemanggil arwah dari Indonesia, tepatnya Maluku Tengah yaitu bambu gila! 

  Konon katanya, untuk memainkan permainan ini perlu memanggil arwah leluhur lho, Sobat! Sobat TGR pasti sudah penasaran kan, dengan permainan ini? Check this out

Mengenal Bambu Gila, Permainan Tradisional Khas Maluku Tengah 

  Jika didengar dari namanya, bambu gila terkesan aneh gak sih, masa bambu bisa gila? Permainan bambu gila ini berasal dari Indonesia bagian timur, tepatnya di wilayah Maluku Tengah. 

  Sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Maluku dengan ibu kota yang terletak di Masohi, penduduk asli dari wilayah tersebut berasal dari suku Alifuru, Suku Hoaulu, dan suku-suku lainnya. Dalam bahasa Maluku Utara, bambu gila dikenal sebagai “bara masuen”, menggambarkan identitas masyarakat Maluku Tengah sebagai masyarakat yang memiliki semangat gotong royong. 

  Permainan bambu gila ini memiliki nama lain baramasewel dan dipercaya sudah ada di tanah Maluku sejak agama Islam dan Kristen belum tersebar di wilayah tersebut. Sehingga, permainan ini sudah ada sejak zaman dulu dan diturunkan oleh leluhur mereka. Kira-kira bagaimana memainkan permainan ini? Yuk, jangan beranjak dulu!

Para Pemuda di Maluku Bermain Bambu Gila

(Barry Kusuma, 2016)

Cara Memainkan Bambu Gila

  Sebelum memainkan permainan ini, perlu diingat bahwa permainan ini tidak dapat dimainkan oleh sembarang orang! Permainan ini hanya boleh dimainkan oleh mereka yang sudah terpilih dan para pemain diharuskan bertelanjang dada dengan menggenakan atribut serba merah, termasuk celana serta ikat kepala. Oleh karena itu, hanya laki-laki saja yang boleh memainkan permainan ini!

  Permainan ini memerlukan arena yang luas, oleh karena itu biasanya masyarakat Maluku bermain bambu gila di pinggiran pantai. Hal ini juga berkaitan dengan tradisi mereka yang selalu melakukan ritual di pantai.

Ilustrasi Pantai

  • Para pemain cukup membawa diri sementara pawang memerlukan obor, jahe, rebana (gendang), cincin emas, kain berang (kain merah), dan kemenyan. 
  • Bermodal sebilah bambu panjang berukuran 2,5 m dan berdiameter 8 cm, permainan bambu gila harus dimainkan oleh pemain dan pawang laki-laki dalam jumlah ganjil seperti tujuh, sembilan, sebelas, dan seterusnya tergantung dari ruas bambu yang digunakan. 
  • Para pemain yang telah dipilih harus memiliki keberanian dan kekuatan sebelum memegang bilah bambu sebab nanti para pemain akan beradu kekuatan dengan bambu yang akan mereka pegang. 
  • Para pemain juga dilarang menggunakan perhiasan berbahan logam, seperti gelang, cincin, kalung, dan bahkan gigi palsu yang terbuat dari logam.
  • Bambu yang telah dipegang oleh setiap pemain kemudian diberi mantra sambil membakar kemenyan di atas tempurung kelapa oleh pawang. 
  • Pawang juga menyemburkan tujuh irisan jahe yang telah ia kunyah ke setiap ruas bambu. 
  • Bambu kemudian akan bergerak sendiri dan iringan musik dari alat musik tifa pun dimulai.
  • Para pemain diharuskan mengendalikan bambu yang mereka pegang sampai bambu berhenti sendiri.

Persiapan Permainan Bambu Gila

(Barry Kusuma, 2016)

 

  Permainan bambu gila merupakan permainan yang memiliki kaitan dengan mistis yang sangat kuat. Bagaimana tidak, permainan bambu gila ini banyak menggunakan mantra untuk memanggil roh atau arwah leluhur. Mantra yang menggunakan bahasa Tanah atau bahasa jin menurut masyarakat Maluku Tengah tersebut apabila dituturkan akan berbunyi sebagai berikut: 

Au upu mateane au wupu, tuhinane 

Imo’i lou imo’i laha 

Imi apa jin-jin sembilan puluh malaikat 

Ale imi jin bantu you”

Mantra dituturkan secara langsung oleh pawang guna memanggil roh atau arwah para leluhur yang sudah meninggal, baik roh yang ada di lautan maupun yang ada di daratan agar berkumpul dan datang kepada pawang.

“Berkat La Ila Hailala 

Berkat Muhammad Razul Allah 

Barakat upu acan bisa mustajab 

Kalian para leluhur laki-laki dan perempuan 

Pergilah kearah laut dan darat 

Panggilah jin-jin dan 90 malaikat 

Kalian jin marilah bantu saya 

Berkat La Ila Hailala 

Berkat Muhammad Razul Allah”

  Selain memanggil, mantra yang diucapkan oleh pawang juga merupakan kalimat perintah yang ditujukan kepada arwah leluhur agar mau membantu pawang dengan memasukkan dirinya ke dalam bambu yang akan dimaikan oleh para pemain bambu gila. Dengan masuknya arwah leluhur ke dalam bambu,  menyebabkan bambu yang ada memiliki berat dan dapat bergerak tanpa bisa dikendalikan oleh para pemain. 

“Ute mamanu imi mamanu 

ute mamanu imi mamanu 

ute mamanu imi mamanu 

Bambu gila orang gila 

Bambu gila orang gila 

Bambu gila orang gila 

Ha jim ada 

Barakat upu acan bisa mustajab 

Mari masuk kedalam bambu ini 

Mari membawa mereka 

Barakat penguasa bambu”

  Ketika arwah leluhur sudah merasuk ke dalam bambu, para pemain dan pawang lantas memberikan pernyataan lewat mantra yang dituturkan. Mereka menyatakan bahwa bambu tersebut telah gila karena bergerak ke sana ke mari tanpa bisa dikendalikan dan layaknya orang yang tidak memiliki arah tujuan, para pemain yang ditugaskan untuk memegang bambu juga dinyatakan sebagai orang yang telah gila karena tidak dapat mengendalikan bambu yang bergerak secara tidak beraturan.

 

Pembakaran Kemenyan dan Pembacaan Mantra

(Barry Kusuma, 2016)

  Kemenyan dan jahe digunakan sebagai bahan pelengkap ritual. Pada mulanya kemenyan dibakar di dalam tempurung kelapa dan apabila sudah mengeluarkan asap, suasana di sekitar pun seketika berubah menjadi mistis. Pembakaran kemenyan tersebut juga menjadi pertanda bahwa pawang sedang melakukan pembacaan mantra untuk memanggil arwah para leluhur agar mau datang dan masuk ke dalam bambu. 

  Tidak berhenti sampai di sana, setelah pembakaran kemenyan selesai, pawang langsung menyemburkan irisan jahe yang telah dikunyah juga menjadi pelengkap ritual sebab setelah itu, bambu pun mulai bergerak secara brutal dan gila. Pemilihan bambu pun juga tidak sembarang, hanya bambu yang dihendaki oleh pawang saja yang bisa digunakan dalam permainan bambu gila karena harus memenuhi syarat-syarat tertentu dan meminta izin kepada roh penunggu bambu yang ada.

Para Pemain Berusaha Menahan Bambu Gila

(Barry Kusuma, 2016)

  Sayangnya, tidak semua tempat memiliki tradisi yang unik seperti ini, sehingga untuk Sobat TGR yang ingin melihat pertunjukkan bambu gila bisa pergi langsung ke Maluku atau mengakses lewat Youtube untuk melihat pengalaman mistis tersebut.  Permainan tradisional yang diturunkan secara turun-temurun ini kerap kali menjadi daya tarik wisatawan lokal hingga mancanegara. 

  Sobat TGR kali ini boleh kok bermain permanan tradisional yang satu ini, tentunya hanya ala-ala saja, tak perlu menggunakan mantra untuk memanggil arwah leluhur. Hanya menggunakan bambu dan saling mendorong, cukup menyenangkan, bukan? Jika Sobat ingin yang lebih menantang, silahkan ucapkan matra yang ada!

  Namun, jangan salahkan kami jika yang masuk tapi siapa tahu yang masuk ke bambu itu bukanlah arwah leluhur, melainkan sesuatu yang jahat? hehe. Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (PAZ/RN dan HRV)

 

Untuk sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, cukup klik tautan ini, ya! 

Referensi:

Indonesia Kaya. (2024, April 20). Bambu gila, Permainan Tradisional Masyarakat Ambon. https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/bambu-gila-permainan-tradisional-masyarakat-ambon/ 

 

Sadariyahariningrum. (2019). Bambu Gila: Atraksi Magis Khas Maluku. Diakses 20 Oktober 2024 melalui https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkma/bambu-gila-atraksi-magis-khas-maluku/

 

Soamole, M., Mursalim, & Rokhmansyah, A. (2018). Analisis tuturan tarian bambu gila di Maluku Tengah ditinjau dari bentuk dan fungsi. Jurnal Ilmu Budaya, 2(2), 196–205. DOI: 10.30872/jbssb.v2i2.1100.


TGR. (2022). Kenalan Yuk dengan Bambu Gila Khas Maluku yang Sarat Akan Nuansa Mistis. Diakses 20 Oktober 2024 melalui https://tgrcampaign.com/read/355/kenalan-yuk-dengan-bambu-gila-khas-maluku-yang-sarat-akan-nuansa-mistis

Traditional Games Returns Permainan Tradisional Spooky October Tgr Spooky October Spesial Halloween Permainan Memanggil Roh Permainan Mistis Bambu Gila Adat Maluku Budaya Maluku
Komentari Tulisan