Halo Sobat TGR! - Tahukah kalian bahwa 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia? Peringatan ini dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan bahayanya produk tembakau (rokok) dan imbauan untuk mengurangi konsumsinya. Tahun 2025 ini, tema yang diangkat oleh World Health Organization (WHO) adalah Unmasking the Appeals yaitu ajakan membongkar taktik kebohongan industri tembakau.
Poster Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025
(Sumber: Kemenkes, 2025)
Berbagai upaya dilakukan industri untuk menjangkau konsumen barunya, tak terkecuali kalangan anak dan remaja. Mulai dari harga murah, kemudahan akses hingga varian rasa yang mengaburkan bahaya produk adiksi itu. Bahkan, berdasarkan Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang disajikan oleh Kemenkes, jumlah perokok aktif yang berusia 10–18 tahun mencapai lebih dari 5 juta anak-anak, lho!
Tentunya, kejadian tersebut tidak bisa diremehkan dan diabaikan begitu saja karena dapat membahayakan kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia. Maka dari itu, untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Tim TGR bersama Yayasan Lentera Anak, Bank Sampah Sumber Rezeki dan Karang Taruna Pengasinan mengadakan aksi pemungutan dan penyortiran sampah puntung rokok. Aksi tersebut bertujuan sebagai bentuk peningkatan kesadaran betapa banyaknya puntung rokok yang dibuang sembarangan dan membahayakan orang-orang sekitar, terutama anak-anak.
Aksi ini dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2025 lalu dan diikuti oleh 8 sukarelawan Karang Taruna dan 12 Tim TGR. Berlokasi di Bekasi Timur, kami memilih tiga titik sebagai tempat aksi. Titik tersebut antara lain: Stasiun Bekasi Timur, Taman Bermain Anak Narogong Indah dan sepanjang 2 km Komplek Narogong (melintasi sekolah, swalayan dan pusat kuliner). Kami melakukan aksi di setiap titik dengan durasi 45 menit.
Aksi dimulai pukul 08.30 WIB dengan pembukaan dari Kak Nina sebagai perwakilan dari Tim TGR. Kak Nina mengatakan bahwa kita harus waspada terhadap jebakan industri rokok yang merusak generasi muda dan lingkungan sekitar. Di akhir, Kak Nina mengepalkan tangan untuk membakar semangat para pasukan aksi sambil menyebutkan slogan “satu puntung sejuta masalah”.
Potret Briefing
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Tidak lupa, Pak Endun, selaku pendiri Bank Sampah Sumber Rezeki, memberikan pembukaan kepada pasukan aksi. Beliau berharap setelah aksi pemungutan dan penyortiran sampah puntung rokok, masyarakat sekitar makin peduli dengan isu lingkungan. Sobat TGR jangan lupa selalu menjaga lingkungan cukup mulai dari hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, ya!
Setelah salam pembuka, Kak Nina mulai meminta seluruh pasukan aksi untuk membentuk tiga kelompok sesuai dengan daftar yang telah dipersiapkan. Kelompok dibagi berdasarkan lokasi mereka bertugas untuk memungut sampah puntung rokok. Masing-masing kelompok terdiri dari kelompok Stasiun Bekasi Timur, kelompok Taman Bermain di Taman Narogong Indah, dan kelompok Pusat Kuliner TNI.
Sebelum mulai berangkat, setiap anggota pasukan diberikan masker dan sarung tangan supaya tetap bersih saat mengambil puntung rokok. Saat waktu tepat menunjukkan pukul 09.00 WIB, mereka langsung cus berangkat ke lapangan. Sobat TGR pasti tidak sabar kan, melihat kisah keseruan mereka selanjutnya? Yuk, ikutin terus keseruannya!
Kelompok Stasiun Bekasi Timur yang terdiri dari tujuh Tim TGR telah tiba di lokasi dan siap melaksanakan aksi. Mereka membagi diri lagi menjadi dua kelompok supaya lebih efektif mengumpulkan banyak puntung rokok yang tersebar. Kedua kelompok pun mulai berjalan mengitari lapangan Stasiun Bekasi Timur untuk melaksanakan aksi.
Setiap melangkah sejauh 500 m, pasukan aksi pasti selalu menemukan satu atau dua puntung rokok yang tersebar. Mereka memungut tiap puntung rokok yang terlihat dan memasukkan ke kantong plastik. Meskipun cuaca saat itu sangat terik, semangat mereka dalam melaksanakan aksi ini tidak boleh diragukan lho, Sobat TGR!
Potret Memungut Puntung Rokok di Stasiun Bekasi Timur
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Selama memungut puntung rokok, banyak orang-orang di sekitar yang memperhatikan pasukan aksi. “Dari tadi sibuk banget dek, mungutin rokok. Semangat, ya!” ucap salah satu ibu-bu pedagang yang dari awal memperhatikan para pasukan aksi Stasiun Bekasi Timur. Bahkan, beberapa ojol juga menyemengati para pasukan aksi meskipun mereka sambil merokok dan membuang puntungnya sembarangan.
Sorotan dari orang-orang sekitar justru menjadi hal terpenting dalam aksi ini. Setelah mereka melihat aksi tersebut, mereka akan sadar bahwa masing ada orang yang peduli tentang isu lingkungan dan bahaya rokok. Seperti pasukan aksi, Sobat TGR juga jangan malu ya, jika melakukan kebaikan di depan banyak orang!
Setelah sempat berpisah, akhirnya pasukan aksi kembali berkumpul dengan menenteng kantong plastik yang penuh dengan puntung rokok dan bungkus plastik. Kantong plastik tersebut disatukan ke dalam kantong yang lebih besar lalu ditimbang. Hasil timbangan menunjukkan angka 1.15 kg, berat banget ya, Sobat TGR!
Dokumentasi Setelah Aksi di Stasiun Bekasi Timur
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Kelompok Pusat Kuliner TNI pastinya juga tidak mau kalah dengan Kelompok Stasiun Bekasi Timur dalam melaksanakan aksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Sobat TGR! Kelompok ini terdiri dari tujuh orang yang berasal dari Tim TGR dan Karang Taruna. Titik berjalan pasukan kelompok ini mulai dari Bank Sampah Sumber Rezeki sampai Pusat Kuliner Taman Narogong Indah (TNI).
Sobat TGR perlu tahu kalau pasukan aksi kelompok ini berjalan sejauh 2 km, jauh banget, ya! Bahkan, suhu Bekasi Timur lumayan panas karena mencapai 32 derajat celcius. Walaupun usaha yang dilakukan terlihat melelahkan, para pasukan aksi tidak banyak mengeluh dan berusaha memungut puntung rokok dengan semangat yang membara.
Potret Memungut Puntung Rokok Sepanjang Jalan 2 km
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Selama memungut puntung rokok, kelompok ini juga mendapatkan perhatian dari warga sekitar. Beberapa warga juga sempat bertanya kegiatan apa yang sedang mereka lakukan. Para pasukan aksi berusaha menjelaskan tujuan dan maksud aksi yang sedang mereka lakukan supaya bisa mencerdaskan dan menarik empati orang-orang yang penasaran.
Menariknya, beberapa warga bahkan tertarik dan ikut membantu aksi memungut puntung rokok. Para warga ikut mengambil tiap puntung rokok yang bertebaran di pinggir jalan, selokan, dan sebagainya lalu memasukkan ke kantong-kantong plastik yang dibawa oleh para pasukan aksi. Sikap empati mereka perlu diapresiasi ya, Sobat TGR!
Setelah lelah berjalan, akhirnya, para pasukan aksi tiba di Pusat Kuliner TNI. Mereka mengumpulkan tiap puntung rokok yang dipegang masing-masing orang menjadi satu kantong plastik dan kemudian ditimbang. Timbangan tersebut menunjukkan 1.68 kg, terberat di antara ketiga kelompok!
Dokumentasi Setelah Aksi Sepanjang Jalan 2 km
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Setelah aksi, pasukan aksi juga melakukan dokumentasi bersama. Mereka terlihat bangga dan sumringah setelah aksi ya, Sobat TGR! Selanjutnya, yuk lihat kegiatan menarik dari kelompok terakhir!
Selanjutnya, kelompok terakhir yang juga siaga untuk melakukan aksi, yaitu kelompok taman bermain. Kelompok ini beranggotakan enam orang yang terdiri dari Tim TGR dan Teman-Teman Karang Taruna Narogong. Kelompok ini berfokus mengumpulkan sampah puntung rokok di sekitar Taman Narogong Indah.
Semula, pasukan aksi berpikir bahwa setidaknya sedikit sekali puntung rokok yang akan ditemukan di taman. Namun, ternyata sangat banyak puntung yang ditemukan di area bermain dan sekitar tanaman. Padahal, sudah terpampang jelas papan “dilarang merokok”. Merokok saja tidak boleh, apalagi membuang puntungnya sembarangan!
Potret Memungut Puntung Rokok di Taman Narogong Indah
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Selama memungut puntung rokok, para pasukan aksi melihat banyak anak-anak yang sedang asyik bermain fasilitas bermain di sekitar taman. Mengingat hal tersebut, sangat disayangkan masih banyak orang yang merokok di wilayah tersebut. Padahal seharusnya taman tersebut seharusnya tempat yang aman bagi anak-anak dari asap rokok.
Hal ini tentunya akan membahayakan kesehatan anak-anak karena mereka menjadi perokok pasif. Selain itu, anak-anak bisa saja tertarik terhadap rokok setelah melihat perilaku merokok. Ingat, anak-anak itu peniru yang andal!
Dokumentasi Setelah Aksi di Taman Narogong Indah
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Sama seperti kelompok lainnya, setelah melakukan aksi memungut puntung rokok, setiap pasukan berkumpul dan menimbang total puntung rokok yang dikumpulkan. Hasil timbangan menunjukkan angka 1,57 kg, berbeda tipis dengan kelompok Stasiun Bekasi Timur. Kisah dari kelompok taman bermain mengakhiri kegiatan aksi memungut puntung rokok dan dilanjutkan ke kegiatan selanjutnya.
Sesudah melakukan aksi pada titik lokasi masing-masing, kini mereka kembali ke Bank Sampah Sumber Rezeki dengan membawa sampah puntung rokok yang banyak dan berat. Mereka beristirahat sebentar sebelum lanjut ke kegiatan berikutnya dengan menikmati kue-kue dan es teh yang disajikan oleh Pak Endun.
“Ayo, pasang tikar dan mulai kumpulin puntung rokok ke tengah” ujar Kak Nina sebagai tanda lanjutnya kegiatan aksi mereka. Kak Nina memberi instruksi untuk membagi setiap pasukan aksi menjadi tiga kelompok untuk mengaudit setiap puntung rokok berdasarkan sumbernya. Mereka pun mulai duduk melingkar sambil membongkar puntung rokok dari kantong plastik ke atas tikar.
Potret Puntung Rokok yang Tersebar di Tikar
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Masing-masing orang di dalam kelompok harus mengaudit puntung dan bungkus rokok dengan mengelompokkan berdasarkan merek. Saat awal mulai mengaudit, para pasukan aksi sempat kebingungan saat melakukan pengelompokkan puntung dan bungkus rokok karena masih belum familier dengan logo-logo merek tersebut. Akan tetapi, dengan komunikasi dan kerja sama satu sama lain, sesi audit berjalan dengan lancar.
Potret Pengelompokkan Puntung Rokok Berdasarkan Merek
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Selain pengetahuan tentang merek rokok, ketelitian, kefokusan, dan kesabaran juga harus dimiliki saat mengaudit sampah-sampah rokok tersebut. Beberapa dari mereka harus berhati-hati agar setiap puntung rokok tetap terkelompok dan tidak tercampur dengan merek yang berbeda. Selain itu, mereka juga harus menghitung jumlah rokok untuk pendataan dengan tepat agar menghasilkan data yang terpercaya.
Potret Pengelompokkan Puntung Rokok Berdasarkan Merek
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Tentunya, dedikasi dan semangat mereka sejauh ini harus diacungi jempol, Sobat TGR! Setelah dilakukan pendataan, total terkumpul 3.996 puntung rokok dan 289 bungkus rokok. Total sampah rokok tersebut tentunya baru terkumpul dari tiga titik lokasi di Bekasi Timur dan jumlah tersebut belum termasuk dalam cakupan satu kota, satu provinsi, dan satu negara.
Jumlah sampah rokok yang banyak tersebut sudah seharusnya menjadi perhatian seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Sampah-sampah sebanyak itu tersebut disumbangkan dari para perokok aktif yang tidak peduli dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Sedih banget ya, lingkungan kita tercemar dan banyak orang yang menjadi korban perokok aktif.
Selain itu, selama melakukan audit, terdapat banyak rokok dengan berbagai rasa dan varian yang berbeda. Bahkan, ada beberapa bungkus rokok yang tidak menyantumkan gambar dan peringatan bahaya merokok. Sobat TGR harus mengawasi anak-anak di sekitar karena hal-hal tersebut membuat anak-anak terpancing untuk mencoba rokok, selalu waspada, ya!
Setelah mengikuti aksi dari para pasukan Aksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia, beberapa dari mereka mau berkomentar tentang bagaimana perasaan mereka, lho! Salah satunya adalah Nadiva dan Sofian selaku perwakilan dari Karang Taruna. Mereka mengatakan aksi yang diadakan oleh Tim TGR seru dan berkesan.
Nadiva mengatakan bahwa kegiatan aksi yang diadakan TGR seru karena membawakan rasa kebersamaan. Selain itu, ia juga berpendapat bahwa perilaku merokok dapat merugikan orang di sekitar terutama bagi mereka yang tidak merokok.
“Perilaku merokok bahaya banget dan berakibat fatal buat orang-orang yang gak merokok. Untuk kegiatan kali ini, rasanya seru banget soalnya kegiatannya bareng-bareng jadi kerasa kebersamaannya.” Ucap Nadiva, salah satu perwakilan dari anggota Karang Taruna Narogong.
Potret Wawancara bersama Nadiva
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Selain itu, Sofian juga berkomentar tentang perilaku para perokok yang bebal, padahal berbahaya seperti yang diucapkan Nadiva. Ia juga merasa senang telah berkontribusi dalam Aksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
“Kadang kesal tapi percuma juga ngingetin orang-orang yang suka merokok. Buat kegiatan sih rasanya seru soalnya udah berkontribusi buat Hari Tanpa Tembakau Sedunia.” Ucap Sofian, salah satu perwakilan dari anggota Karang Taruna Narogong.
Potret Wawancara bersama Sofian
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Terakhir, Tim Jurnalis TGR juga mewawancarai Pak Endun Abdullah selaku pendiri Bank Sampah Sumber Rezeki. Walaupun tidak turun dalam aksi, beliau memiliki kontribusi besar terhadap lancarnya Aksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Beliau merasa bangga dengan pasukan aksi karena jiwa sosial yang tinggi untuk berkontribusi pada aksi tersebut.
“Ya, saya sebenarnya terharu. Banyak sekali tadi orang buang sampah rokok sembarangan, tapi tadi saya lihat adik-adik ini justru memungut satu-satu. Itu luar biasa. Saya pikir, ini bukan hal mudah karena memungut puntung rokok itu kelihatannya sepele, tapi secara sosial itu berat. Orang kadang anggap remeh, tapi justru dari situlah kelihatan kepedulian kalian.” Ucap Pak Endun, sebagai pendiri Bank Sampah Sumber Rezeki.
Potret Wawancara bersama Pak Endun
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Menarik sekali ya, mendengar pendapat mereka terkait Aksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Setelah mendengar pendapat mereka, ternyata masih banyak lho, yang peduli dengan rokok yang menimbulkan sejuta masalah. Aksi ini juga pastinya menjadi kenangan yang tak terlupakan juga bagi mereka. Dari Sobat TGR sendiri, gimana komentarnya?
Foto Bersama Pasukan Aksi
(Dokumentasi TGR Community, 2025)
Bank Sampah merupakan suatu wadah pengelolaan sampah, seperti proses pengumpulan, pemilihan, dan pengolahan sampah dengan sistem ekonomi perbankan. Perbankan di sini berarti masyarakat sekitar bisa “menabung” berbagai sampah di bank sampah agar mendapatkan imbalan, seperti uang, sembako, dan sebagainya. Selain bisa menjaga lingkungan tetap asri, bisa cuan lagi, hehe!
Nah, salah satu bank sampah yang akan membantu Tim TGR melancarkan aksi Hari Tanpa Tembakau Sedunia adalah Bank Sampah Sumber Rezeki. Bank Sampah Sumber Rezeki ini berlokasi di Jalan Narogong Megah 3, Kelurahan Pengasinan, Kota Bekasi dan dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain itu, terdapat seorang dibalik hadirnya Bank Sampah Sumber Rezeki, yaitu Pak Endun Abdullah yang telah berjasa mendirikan sistem pengolahan sampah yang modern ini.
Fun fact-nya, Bank Sampah Sumber Rezeki juga mengolah berbagai jenis sampah, lho, mulai dari plastik, kertas, besi, minyak bekas, dan lain-lain. Memiliki slogan “Mengubah Sampah Menjadi Berkah”, bank sampah ini siap mendaur ulang sampah dan menambah pendapatan warga sekitar demi mengurangi sampah yang merusak lingkungan. Hebat sekali, ya!
Selain Bank Sampah Sumber Rezeki, Karang Taruna RW 021 Kelurahan Pengasinan juga turut berpartisipasi dalam aksi ini. Karang Taruna ini berfokus melakukan aksi dan membantu warga sekitar pada unit RW 021 Kelurahan Pengasinan, Kota Bekasi. Meski baru terbentuk, tetapi mereka semangat belajar dan melakukan aksi sosial bersama.
Karang taruna ini juga memiliki slogan yang juga gak kalah keren, yaitu “Adhitya Karya Mahatva Yodha” yang berarti cerdas dan “berpengetahuan, melalui karya yang berharga, dengan berbudi luhur dan berjiwa patriot”. Slogan tersebut mencerminkan teman-teman karang taruna patut memiliki sifat cerdas, sopan, dan inovatif demi berkontribusi dengan masyarakat, mulia sekali ya, Sobat TGR!
Sobat TGR jangan lupa ikuti terus ya, keseruan Tim TGR untuk kegiatan-kegiatan bermain selanjutnya. Ingat! Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (FAM/ed. AW)
Bagi Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, baik menjadi pengisi acara, tenant, maupun narasumber, cukup klik tautan di sini, ya!
JOU: M. Farrell Akbar
Editor & QC: Aghnina Wahdini
Graphic Designer: Aghnina Wahdini
Dokumentator: Wahidin & Nicolas Pradipta
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025 Htts 2025 Wntd 2025 Tanpa Rokok Kawasan Tanpa Rokok Tgr CampaignMitra Kolaborasi:
Copyright © 2017 - 2025 Traditional Games Returns All rights reserved.