Traditional Games Returns

Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!

Keseruan Merangkai Bunga dan Bermain Bersama Oma-Opa di Cempaka Putih Timur!

Selasa, 16 September 2025 ~ Oleh Traditional Games Returns ~ Dilihat 79 Kali

Halo Sobat TGR! Gimana nih kabarnya? Semoga selalu dalam keadaan yang sehat dan penuh dengan semangat ya!

Kalian tau nggak, kalau bunga itu bukan hanya cantik secara visual aja, lho! Selain bisa memperindah dan menjadi dekorasi ruangan, bunga memiliki makna yang dalam banget. Ternyata memberikan bunga kepada seseorang bisa menjadi bentuk kepeduliaan, cinta, dan kasih sayang lho

Terkadang, satu buket bunga kecil bisa membawa senyum yang besar bagi siapa pun yang menerimanya. Sederhana tapi bermakna, bukan?

Nah, kali ini pada tanggal 29 Juni 2025, Tim TGR kembali berkolaborasi dengan Voluntrip by Kitabisa untuk mengunjungi salah satu tempat di Cempaka Putih Timur, tepatnya di Sekretariat RW 04. Kegiatan kali ini cukup berbeda dari kegiatan sebelumnya nih, karena selain mengajak para oma dan opa untuk bernostalgia dengan bermain permainan tradisional, terdapat sesi workshop merangkai buket bunga bersama-sama, lho! Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk simak kegiatannya sampai akhir, ya!

Kenalan Dulu, Yuk!

Kegiatan diawali dengan pembentukan kelompok secara acak yang terdiri dari para oma dan opa, serta relawan Voluntrip. Para peserta terbagi menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok berisi 5-6 orang.

Terlihat senyuman dari wajah para oma dan opa yang menyambut kedatangan relawan Voluntrip dengan penuh kehangatan. Begitu pula senyuman para relawan Voluntrip yang tak kalah hangat dan tidak sabar untuk menjalin keakraban dengan para oma opa.

Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”, untuk mencairkan suasana Kak Nina memberikan waktu agar setiap anggota kelompok bisa saling mengenal lebih dekat. Maka sesi ini menjadi langkah awal untuk membangun kehangatan dan kekompakan di dalam kelompok.


Sesi Perkenalan Masing-Masing Peserta

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Setelah semua anggota telah berkenalan dengan anggota lainnya, waktunya untuk menambah keakraban tiap peserta, nih Sobat TGR! Waktunya, giliran Kak Nina memberikan tantangan seru, yaitu tiap kelompok diminta untuk membuat yel-yel sekreatif mungkin.

Para anggota kelompok langsung memikirkan ide untuk yel-yel mereka. Ada yang spontan bersenandung untuk mencocokan nada dengan lirik yang dibuat. Ada juga yang membuat gerakan tangan seperti bertepuk tangan dan gerakan lainnya. Semuanya begitu antusias memikirkan ide kreatif mereka.


Antusias Para Peserta Membuat Yel-Yel

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Nah, selanjutnya, ada penampilan yel-yel dari masing-masing kelompok. Semua kelompok begitu bersemangat menampilkan lagu dan gerakan yang baru saja mereka buat. Kelompok lain pun terlihat begitu mendukung penampilan yel-yel kelompok yang sedang tampil.

Mengenang Kembali Permainan Tradisional

Ketika suasana sudah semakin hangat dan semua peserta, baik relawan Voluntrip maupun oma dan opa sudah mulai akrab satu sama lain. Tibalah saatnya kita masuk ke sesi yang paling ditunggu-tunggu, yaitu bermain sambil bernostalgia dengan permainan tradisional, nih Sobat TGR!

Siapa sangka permainan masa kecil yang dulu sering dimainkan di luar rumah, kini kembali menghidupkan suasana di Sekretariat RW 04. Dengan dibagi ke dalam enam pos permainan, masing-masing kelompok bergiliran mencoba setiap permainan yang telah disiapkan.

Pada pos 1 terdapat permainan congklak yang dapat menguji strategi peserta, Memory Chess di pos 2 yang menantang daya ingat, permainan Damdas di pos 3 yang mengajak peserta untuk berpikir kritis. Lalu di pos 4 ada keprayan, pos 5 yang mengajak peserta untuk bermain gasing, dan pos 6 yang merupakan permainan kuda bisik.

Terlihat raut ceria para oma dan opa ketika memainkan permainan-permainan tersebut. Ada beberapa peserta yang saking semangatnya bermain congklak, mereka sampai berdiri bermain dengan strategi yang telah disiapkannya. Sampai ketika waktu permainan telah selesai, mereka masih meminta waktu tambahan sedikit untuk menyelesaikan giliran mainnya. 

Tak sedikit lho dari oma opa yang mengatakan bahwa ketika mereka masih usia dini, mereka sering bermain permainan tradisional tersebut. Kenangan masa lalu itu seakan hidup kembali dan membawa mereka bernostalgia pada masa-masa usia dini.

“Wah, ini mah dulu aku sering main,” celetuk salah satu oma dengan senyuman yang lebar sambil memainkan gilirannya bermain congklak. Di sisi lain, para relawan Voluntrip pun ikut bersemangat, bahkan terkadang kalah lincah dari oma opa yang ternyata masih jago bermain.


Keseruan Bermain Permainan Tradisional

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Suasana Sekretariat begitu penuh dengan antusias dan keceriaan. Tawa terdengar dari tiap sudut ruangan dengan semangat para oma-opa serta relawan Voluntrip yang kompetitif namun tidak menghilangkan kehangatan suasana pada momen tersebut. Seru banget ya!

Merangkai Bunga Bersama

Waktu bermain telah selesai, namun terlihat beberapa wajah peserta yang menunjukkan sedikit rasa kecewa karena waktu bermain dirasa terlalu singkat. Beberapa peserta, baik oma, opa, maupun relawan Voluntrip, masih begitu tampak antusias dan belum ingin berhenti bermain. 

Sebelum lanjut ke sesi berikutnya yang nggak kalah seru, para peserta diberikan waktu untuk istirahat sejenak sambil memakan snack yang telah diberikan oleh Tim TGR. Mereka menikmati snack tersebut sambil beberapa ada yang masih tertawa mengingat momen keseruan sesi games sebelumnya.

Setelah snack sudah selesai disantap, para peserta kembali duduk di tempatnya semula dan bersiap untuk mengikuti sesi selanjutnya. Tim TGR mulai memberikan perlengkapan untuk sesi workshop merangkai buket bunga kepada setiap kelompok. Setiap kelompok menerima kertas cellophane warna-warni, gunting, solatip, beberapa tangkai bunga dengan berbagai jenis dan warna, serta pulpen dan kertas origami. 

Tak lama kemudian, Kak Eci selaku pemandu workshop, mulai menjelaskan langkah-langkah membuat buket bunga. Para peserta, baik relawan Voluntrip maupun oma dan opa, terlihat sangat fokus memperhatikan setiap arahan yang diberikan.

Setelah Kak Eci selesai menjelaskan tutorialnya dan peserta dirasa sudah cukup paham, selanjutnya peserta dipersilakan untuk mulai merangkai buket mereka sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan tadi. Tangan-tangan para peserta mulai sibuk merangkai bunga dengan penuh ketelatenan. Mereka begitu mengerjakannya dengan sepenuh hati.

Jika buket bunga yang dirangkai sudah jadi, peserta mulai menulis surat. Para relawan Voluntrip dan oma-opa mulai menuliskan pesan pribadi di atas kertas origami berwarna-warni yang telah disiapkan sebelumnya. Setiap relawan Voluntrip menulis surat untuk salah satu oma atau opa di kelompoknya, begitu pula sebaliknya, oma dan opa menulis surat untuk salah satu relawan yang telah menemani mereka selama kegiatan berlangsung.


Sesi Workshop Merangkai Buket Bunga

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Momen tersebut menjadi momen yang sangat personal dan menyentuh, lho Sobat TGR! Karena setiap kata yang ditulis dalam surat tersebut bukan sekadar formalitas aja nih, melainkan juga merupakan ungkapan tulus dari hati mereka yang telah terkoneksi dalam waktu yang singkat ini. 

Sebagai penutup sesi workshop, para relawan menyerahkan buket bunga tersebut secara langsung kepada oma dan opa di kelompok mereka. Di momen ini, beberapa dari mereka ada yang meneteskan air mata, menangis terharu setelah membaca surat yang diterima dan beberapa peserta mulai berpelukan seakan memberikan tanda terima kasih karena sudah saling menemani selama berjalannya kegiatan sampai selesai.

Sesi Foto Bersama sebagai Penutup Kegiatan

Momen yang sangat berkesan ya, sobat! Nah, kegiatan dilanjutkan dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan serta untuk mengenang kegiatan di hari ini. Seluruh peserta baik relawan Voluntrip maupun para oma dan opa, serta Tim TGR berkumpul di depan sekretariat untuk mengambil foto bersama. Semuanya tampak menunjukkan wajah ceria dan senyuman lebarnya yang membuat suasana semakin hangat dalam kebersamaan.


Sesi Foto Bersama

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Sebagai bentuk ungkapan terima kasih, kegiatan diakhiri dengan pembagian sembako kepada setiap oma dan opa. Tim TGR bersama para volunteer membagikan paket sembako satu per satu. 

Para oma dan opa menerimanya dengan wajah yang berseri, disertai ucapan terima kasih. Bingkisan tersebut diharapkan bisa menjadi tanda kasih yang nyata serta membawa manfaat bagi para penerimanya.

Pendapat Para Peserta terhadap Kegiatan TGR

Nah, gimana seru banget kan? Sebelum kita tutup artikel ini, kita dengarkan dulu yuk pesan dan kesan dari para peserta terhadap keseruan kegiatan TGR kali ini!

Bu Leha yang merupakan pengurus sekretariat sekaligus juga merupakan salah satu peserta memberikan salah satu momen berkesannya selama kegiatan. Beliau menceritakan bahwa sebelumnya belum pernah bermain gasing dan di kegiatan ini adalah pertama kalinya beliau memainkannya.

“Aku baru tau ternyata gasing seperti itu (cara mainnya). Sebelumnya aku cuma tau gasingnya aja tapi ga tau cara penggunaannya. Nah makanya tadi diajarin gitu,” ujar Bu Leha.

Bu Leha juga memberikan pesan dan kesannya terhadap kegiatan ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini jangan sampai hilang dan terus dipertahankan.

“Kalau pesannya sih tolong pertahankan kegiatan ini ya jangan pudar. Kalau bisa adain lagi di RW 04,” pesan Bu Leha sambil tertawa. “kalau kesannya yang suka sekali dengan kegiatan kalian itu, the best.” Kesan Bu Leha.

Bu Yuyun, salah satu oma, menceritakan pengalamannya sering bermain permainan tradisional sewaktu beliau masih kecil ketika pulang sekolah. Beliau bilang bahwa bermain permainan tradisional selalu membuatnya lupa waktu saking serunya.

“Dulu kan kita kalau main ga inget waktu kadang-kadang. Kalau udah pulang sekolah terus makan terus main kayak gini mainannya. Bermain congklak, ada dampu, ada main karet, macem-macem gitu,” kata Bu Yuyun sambil mengingat masa kecilnya.

Kak Frista yang merupakan salah satu relawan Voluntrip by Kitabisa memberikan momen berkesannya selama kegiatan berlangsung. Ia menceritakan momen paling mengharukannya ketika merangkai buket bunga.

“Tadi juga sempet sedih tapi juga happy karena tadi ada salah satu oma yang katanya cucunya lagi sakit. Jadi hasil dari rangkaian bunganya katanya akan dikasihkan ke cucunya yang lagi sakit,” jelas Kak Frista.

Kak Frista juga berpesan agar kegiatan seperti ini sering diadakan karena memiliki banyak sekali manfaat seperti menyebarkan kebahagiaan dan melestarikan permainan tradisional agar tidak punah. “Harus diadain sering-sering di tempat yang berbeda karena kegiatan ini tuh kayak menyebarkan kebahagiaan yang pasti terus juga melestarikan permainan tradisional,” pesan Kak Frista.

Belum berakhir sampai di sini, ada Kak Saskia dan Kak Ekky yang merupakan relawan Voluntrip by Kitabisa memberikan pesan dan kesannya juga, lho! Kak Saskia menceritakan bahwa momen yang paling berkesan itu ketika di sesi games karena menurutnya di sesi tersebut merupakan momen yang tepat untuk membangun hubungan yang erat dengan oma opa.

“Aku sukanya waktu main games sih. Soalnya pas main games itu kayak lebih membangun chemistry. Kan tadi awalnya agak canggung ya, terus setelah main games apalagi main yang kuda bisik, itu langsung chemistry-nya nampol banget,” Kesan Kak Siska 

“Kesannya ini seru banget. Bener-bener bikin memorable banget menurut aku. Terus juga ibu-ibunya apalagi tadi bu Yuyun itu kayak seru banget dan mencairkan suasana.” Lanjutnya.

Kak Ekky menceritakan bahwa momen paling berkesannya itu ketika bermain congklak dan melihat oma yang sangat fokus bermain. “Yang tadi congklak itu ibunya kayak serius banget sampai berdiri-diri,” kesan Kak Ekky sambil tertawa. “kesannya itu seru banget ketemu temen baru, ibu-ibu pengganti baru,” lanjutnya.

Kak Saskia berpesan agar kegiatan seperti ini diadakan lagi di Cempaka Putih. “Semoga kegiatan kayak gini diadain lagi deh di cempaka putih,” pesan Kak Saskia.


Wawancara kepada Salah Satu Oma

(Dokumentasi TGR Community, 2025)

Dengan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan ini, kegiatan kali ini menjadi bukti bahwa kebahagiaan bisa tercipta dari hal-hal sederhana lho, Sobat TGR! Contohnya seperti bernostalgia bersama dengan bermain permainan tradisional, merangkai bunga bersama, hingga menuliskan surat sebagai bentuk peduli dan kasih sayang sesama oma-opa dengan relawan Voluntrip. Bukan hanya itu saja, akan tetapi momen-momen tersebut juga menjadikan mereka untuk saling mengenal, menghargai, dan menyayangi.

Semoga kegiatan seperti ini dapat terus tumbuh dan menginspirasi lebih banyak orang untuk saling berbagi waktu dan peduli kepada sesama, ya Sobat! Sampai jumpa di kegiatan TGR berikutnya, ya! Lupakan Gadget-mu, Ayo Main di Luar! (TSN/ed. HRV)

Untuk Sobat TGR yang ingin berkolaborasi dengan kami, mulai dari menjadi pengisi acara, tenant hingga narasumber, hubungi kami dengan klik tautan ini ya!

Journalist: Tsania Nisrina Nur Azmi

Editor: R. Harvie R. B. R

Graphic Designer: Dinda Priska

QC/Publisher: R. Harvie R. B. R

Traditional Games Returns Cempaka Putih Nostalgia Permainan Tradisional Bermain Bersama Opa Dan Oma
Komentari Tulisan